Saat ini Indonesia kehilangan anak berbakat, Gayatri Wailisa. Remaja yang memiliki kemampuan menguasai 14 bahasa asing itu meninggal diduga akibat pecah pembuluh darah atau Aneurisma usai berolahraga di Taman Suropati, Jakarta Pusat.
Meski meninggal usai olahraga, tapi menurut Pakar olahraga dr Michael Triangto SpKO, jenis olahraga terakhir yang dilakukan Gayatri harus dipastikan terlebih dahulu.
"Kalau cuma lari saya kira tidak akan menimbulkan pecah pembuluh darah. Tapi kalau olahraga beban (mengangkat beban) mungkin bisa," kata Michael saat di tanyai.
Jika memang gayatri melakukan olahraga beban, kata Michael, ada kemungkinan ia mengalami pelebaran pembuluh darah hingg pecah atau aneurisma.
Sementara itu Konsultan Spesialis Jantung dan Pembuluh darah dari RS Sahid Sudirman, dr. H. Aulia Sani, Sp.JP (K) FJCC, FIHA, FAsCC, FICA mengatakan aneurisma terbagi menjadi dua yaitu aneurisma otak dan aneurisma aorta.
"Aneurisma itu pembesaran pembuluh darah bisa terjadi di otak dan aorta. Biasanya terjadi karena melemahnya dinding arteri sehingga pembuluh darah mengembung," kata Sani.
Kondisi ini, kata Sani, biasanya dialami oleh orang dewasa dan jarang terjadi pada remaja atau dewasa muda. Tapi melihat kasus Gayatri, ia menilai bisa saja terjadi karena kemungkinan kelainan yang terjadi saat lahir atau melakukan aktivitas yang berat.
Menurut saya
Komentar dari micheal mungkin kurang benar karena dia mengatakan bahwa kalau mengangkat beban baru bisa terjadi pecah pembuluh darah. Seperti yang dikatakannya
"Kalau cuma lari saya kira tidak akan menimbulkan pecah pembuluh darah. Tapi kalau olahraga beban (red: mengangkat beban) mungkin bisa,"
kasus yang di alami gayatri seperti ini sudah banyak seperti yang sudah-sudah terjadi di banyak masyarakat umumnya, ketika mereka sedang olahraga lari dan tiba-tiba merasa sangat pusing dan ternyata pembuluh dara mereka tiba-tiba pecah itu benar terjadinya. Seperti yang dikatakan sani
"Aneurisma itu pembesaran pembuluh darah bisa terjadi di otak dan aorta. Biasanya terjadi karena melemahnya dinding arteri sehingga pembuluh darah mengembung,"
Bila kita alihkan ke kedokteran mungkin ini bisa terjadi saja, terlebih lagi kita tidak mendapatkan bukti pasti karena orang tua korban tidak mau gayatri di otopsi.
Kondisi ini, kata Sani, biasanya dialami oleh orang dewasa dan jarang terjadi pada remaja atau dewasa muda. Tapi melihat kasus Gayatri, ia menilai bisa saja terjadi karena kemungkinan kelainan yang terjadi saat lahir atau melakukan aktivitas yang berat.
Menurut saya
Komentar dari micheal mungkin kurang benar karena dia mengatakan bahwa kalau mengangkat beban baru bisa terjadi pecah pembuluh darah. Seperti yang dikatakannya
"Kalau cuma lari saya kira tidak akan menimbulkan pecah pembuluh darah. Tapi kalau olahraga beban (red: mengangkat beban) mungkin bisa,"
kasus yang di alami gayatri seperti ini sudah banyak seperti yang sudah-sudah terjadi di banyak masyarakat umumnya, ketika mereka sedang olahraga lari dan tiba-tiba merasa sangat pusing dan ternyata pembuluh dara mereka tiba-tiba pecah itu benar terjadinya. Seperti yang dikatakan sani
"Aneurisma itu pembesaran pembuluh darah bisa terjadi di otak dan aorta. Biasanya terjadi karena melemahnya dinding arteri sehingga pembuluh darah mengembung,"
Bila kita alihkan ke kedokteran mungkin ini bisa terjadi saja, terlebih lagi kita tidak mendapatkan bukti pasti karena orang tua korban tidak mau gayatri di otopsi.
Dalam hal ini sebaiknya kita harus mencari kebenaran yang sebenarnya terlebih dahulu dan apa yang sudah terjadi di masyarakat bisa membuktikannya dengan pasti bahwa yang terjadi kepada gayatri adalah hal yang wajar.
sumber : https://id.berita.yahoo.com/gayatri-si-anak-ajaib-dalam-175603272.html
sumber : https://id.berita.yahoo.com/gayatri-si-anak-ajaib-dalam-175603272.html